Menteri Ekraf Audiensi Dengan Mensos, Bahas Kurikulum Ekraf Untuk Sekolah Rakyat
JAKARTA – POROSNEWS.CO
Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya melakukan audiensi dengan Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf sebagai tindak lanjut arahan dari Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat kolaborasi antarkementerian.
Salah satu pembahasan yaitu mengenai program pendidikan khusus yang dirancang Kementerian Ekraf.
“Kami melihat potensi luar biasa dari inisiatif Presiden untuk membina anak-anak melalui Sekolah Rakyat. Program ini memiliki potensi untuk membangun keterampilan mereka di berbagai bidang ekonomi kreatif yang sedang berkembang pesat di berbagai daerah, seperti musik, digitalisasi, fesyen, dan kuliner,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky saat beraudiensi di kantor Kementerian Sosial (Kemensos), Kamis (28 Agustus 2025).
Menteri Ekraf Teuku Riefky memaparkan program pendidikan khusus yang dirancang untuk memberikan akses belajar gratis bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Program ini tidak hanya berfokus pada pendidikan formal, tetapi juga pada pembentukan karakter, pengembangan potensi, dan pemberdayaan ekonomi kreatif anak-anak. Inisiatif ini tentunya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dan mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan ekonomi kreatif.
Kemensos sendiri saat ini memiliki 165 Sekolah Rakyat yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. Sekolah-sekolah ini menjadi wadah penting bagi anak-anak kurang mampu untuk mendapatkan pendidikan dan mengembangkan diri.
Program Sekolah Rakyat ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi anak-anak yang selama ini menghadapi keterbatasan ekonomi dan akses pendidikan. Melalui Sekolah Rakyat, mereka dapat belajar, berkembang, dan mengejar cita-cita mereka.
“Kami melihat bahwa sekolah rakyat itu bisa melahirkan potensi-potensi yang luar biasa anak-anak kita dengan memberikan pembekalan dengan keterampilan. Keterampilan inilah yang nantinya bisa digunakan mereka apakah untuk bekerja ataupun berwirausaha,” tambah Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Mensos Saifullah Yusuf menyambut baik program kurikulum yang diinisiasi oleh Kementerian Ekraf. Menurutnya program kurikulum yang dirancang oleh Kementerian Ekraf dinilai sangat membantu dalam mempersiapkan anak-anak Indonesia dan juga para penerima manfaat lainnya untuk bisa menjadi orang yang mandiri.
“Saya senang sekali ada satu rumusan yang disajikan oleh Pak Menteri dalam hal ini untuk memberikan suatu bimbingan dan pembinaan kepada siswa-siswa sekolah rakyat melalui suatu kurikulum, bisa dikatakan kurikulum yang bisa diajarkan di lingkungan sekolah rakyat agar mereka nanti itu secara terukur mampu meningkatkan kapasitasnya dan bisa mengembangkan dirinya khususnya di bidang kreativitas,” ujar Mensos Saifullah Yusuf.
Pertemuan ini menghasilkan beberapa poin penting terkait kolaborasi antara Kementerian Ekraf dan Kemensos, di antaranya:
- Talenta Ekonomi Kreatif: Inkubasi siswa Sekolah Rakyat dalam bidang seni, media, teknologi informasi, desain, termasuk program digital, magang, perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HKI), hingga kewirausahaan kreatif.
- Infrastruktur Ekonomi Kreatif: Pemanfaatan Sekolah Rakyat sebagai ‘creative hub’, pusat pelatihan, ruang pameran, dan wadah kolaborasi komunitas kreatif.
- Pasar Ekonomi Kreatif: Promosi karya siswa Sekolah Rakyat melalui festival, konten kreatif, dan platform digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas.
Kolaborasi ini tentu diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi peningkatan kesejahteraan sosial dan pertumbuhan ekonomi melalui pengembangan potensi ekonomi kreatif anak-anak Indonesia.(dim)