Bintang Film Petaka Gunung Gede Jumpa Penggemar di Kota Kediri
KEDIRI -POROSNEWS.CO
Film bergenre horor terbaru Petaka Gunung Gede mendapatkan sambutan antusias anak -anak muda yang menyaksikan pemutaran perdana di Golden Theater, Kota Kediri, Sabtu (8/2/2025) malam.
Usai menonton para penggemar ini mengikuti jumpa penggemar dengan para bintang film. Film Petaka Gunung Gede diangkat dari kisah nyata Maya Azka dengan penulis skenarionya UPI.
Sambutan antusias penonton ini tidak terlepas populer film ini yang di YouTube ditonton 17,4 juta.
Interaksi penonton dengan para penggemar ini semakin seru karena ingin mengetahui seluk beluk dibalik pembuatan film yang bergenre horor dengan bintang anak -anak muda.
Salah satu bintang film Adzana Ashel yang berperan sebagai Ita mengaku sempat merasakan pada awal pembuatan film tiba-tiba bulu kuduknya merinding. “Kejadian ini terjadi pada awal syuting di tempat kejadian langsung,” ungkapnya.
Sedangkan Jeremie Moeremans yang berperan sebagai Akri mengakui tingkat kesulitan dalam film ini adalah fisik, karena harus naik dan turun gunung yang lumayan menguras stamina.
“Perlu penyesuaian karena Gunung Gede dingin banget, kadang demam. Tapi setelah tidak ada masalah,” ungkapnya.
Sementara Devi, salah satu penonton mengaku sangat terhibur dengan tayangan film Petaka Gunung Gede. Apalagi cerita gampang dipahami seperti membawa penonton ikut mendaki.
“Saya suka film horor yang berbasis kisah nyata. Saya ingin tahu bagaimana pengalaman mereka dalam proses syuting dan apa yang terjadi di belakang layar,” ungkapnya.
Film Petaka Gunung Gede produksi Starvision disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis, diadaptasi dari kisah nyata Maya Azka pada pendakian di Gunung Gede pada 2007.
Film ini dibintangi Arla Ailani, Ashel, Endy Arfian, Raihan Khan, M Iqbal Sulaiman, Jeremie Moeremans, Razan Zu, Teuku Rifnu Wikana, Mieke Amalia, Umar Lubis, Meisya Siregar, Ruth Marini, Derry Oktami, Ratna Riantiarno dan Andi.
Film Petaka Gunung Gede mengisahkan kisah persahabatan remaja, film ini menceritakan perjalanan Maya dan Ita bersama lima teman mereka yang lain mendaki Gunung Gede.
Awalnya, perjalanan mereka terasa menyenangkan namun perjalanan ini berubah menjadi petaka saat Ita, yang sedang haid, melanggar larangan masyarakat setempat untuk mendaki.
Menurut kepercayaan masyarakat setempat, hal tersebut dianggap dapat mengusik penunggu gunung. Ada mitos yang tak boleh dilanggar di Gunung Gede.
Namun, dalam perjalanan pendakian itu, salah satu dari mereka tak percaya dengan adanya mitos dan kemudian melanggarnya. Alhasil, semua pendaki dalam rombongan itu menanggung akibatnya.(dim)