Daerah

Cara Ponpes Wali Barokah Kediri Tanamkan Cinta Tanah Air kepada Para Santri dalam Memperingati Hari Kebangkitan Nasional.

KEDIRI – POROSNEWS.CO

Yel Yel Salam Pancasila, NKRI Harga Mati dan slogan slogan yang menggugah rasa nasionalisme bergema pagi itu di Lantai 5 Gedung DMC Ponpes Wali Barokah Kota Kediri, yang dikumandangkan ribuan santri Rabu (21/05/2025). Atmosfir ini tercipta dari acara yang dihelat Ponpes Wali Barokah dalam memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), melalui seminar yang bertajuk “Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, dan Moderasi Beragama”. Menghadirkan 3 narasumber, yakni Komandan Kodim 0809/Kediri Letkol Inf. Ragil Jaka Utama, S.Hub.Int.,M.H., Kepala Kantor Kemenag Kota Kediri A. Zamroni, A.Ag., M.Pd.I, serta Kepala Badan Kesbangpol Kota Kediri Indun Munawaroh, S.STP. Seminar diikuti ribuan santri dan tamu undangan dari unsur pemerintahan, Pendidikan maupun tokoh masyarakat.

Ketua DPD LDII Kota Kediri, Agung Riyanto mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari proses mematangkan pemahaman kebangsaan santri sebelum mereka kembali ke masyarakat. Jadi tidak hanya membekali mereka dengan pengetahuan agama, tapi juga siap berkontribusi bagi bangsa dengan sikap moderat, toleran, dan mencintai tanah air.

Sementara itu  Dandim 0809 Letkol Inf. Ragil Jaka Utama dengan suaranya yang tegas dan berwibawa menekankan pentingnya membekali para santri yang notabene generasi penerus bangsa tentang wawasan kebangsaan dan bela negara, apapun kiprah mereka kelak di tengah masyarakat. ”Tidak harus dengan hal hal besar yang sulit dijangkau, namun bisa melalui tindakan tindakan kecil dan sederhana dalam kehidupan sehari hari sudah bisa merepresentasi kecintaan pada Tanah Air, ujar Ragil. Kecintaan pada Tanah Air kata Dandim yaitu saling toleransi, menghormati orang tua dan guru, menjalankan tugas dengan sebaik baiknya. Ragil yakin hal hal seperti ini juga sudah diajarkan di pondok Wali Barokah dan dipraktekkan dalam keseharian.

Kepala Kemenag Kota Kediri, A. Zamroni, menyoroti pentingnya moderasi beragama mengingat Indonesia memang terbentuk di atas kebhinekaan, baik dari aspek sosial, budaya, dan kehidupan beragama. Maka menanamkan nilai nilai toleransi, tenggang rasa, menghormati pemeluk agama lain adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan di tengah tengah masyarakat. Karena tidak selamanya mereka mondok, dan akan kembali ke masyarakat dan berbaur dengan berbagai orang dengan beragam latar belakang. Zamroni juga menekankan perlunya menanamkan cinta budaya lokal kepada para santri, karena itu juga merupakan salah satu bentuk cinta tanah air wujud nyata rasa nasionalisme.

Sebagai pemateri terakhir Kepala Badan Kesbangpol Kota Kediri, Indun Munawaroh, banyak mengajak para santri berdialog dan memberi pertanyaan pertanyaan yang terkait pengetahuan tentang Wawasan Kebangsaan dan Bela Negara. Misal menunjuk peserta untuk menghafal Pancasila dan gambar yang melambangkannya, Jumlah Bab dan Pasal dalam UUD 1945, Empat Pilar Kebangsaan dan lain lain. Dia mengaku puas ternyata para santri bisa menjawab dengan baik semua pertanyaan yang diajukan, dan mengapresiasi sistem pembelajaran di pondok

Seminar berlangsung sekitar 4 jam dan menyisakan rasa kebangsaan yang lebih kuat di dada setiap peserta, dan semangat cinta tanah air ini akan membentuk pribadi pribadi yang mencintai NKRI dan siap membela dengan segenap jiwa raga saat dibutuhkan.(yul)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *