SosBud

FH Uniska Kediri Berangkatkan Mahasiswa Ikuti Program MBKM 2024

 

KEDIRI – porosnews.co. Fakultas Hukum Uniska (Universitas Islam Kadiri) Kediri, Rabu (17/1/2024) lalu, telah memberangkatkan tiga orang mahasiswa untuk mengikuti program Kampus Mengajar.

Dekan Fakultas Hukum Uniska, Dr. Zainal Arifin, mengatakan, tiga mahasiswa Fakultas Hukum untuk program kampus mengajar atau Pertukaran mahasiswa dan magang bersertifikat kurikulum merdeka kampus merdeka (MBKM), diberangkatkan bersama mahasiswa Uniska fakultas Tehnik, Ekonomi, Pendidikan, Pertanian.

“Acara pelepasan mahasiswa MBKM Universitas Islam Kadiri (Uniska) Kediri yang selenggarakan di Auditorium Gedung E Uniska Kediri dihadiri Rektor, Wakil Rektor, Dekan, Korprodi, dan pejabat struktural,” katanya, Sabtu (20/1/2024).

Koodinator MBKM Uniska Kediri, Heru Sutapa, memaparkan, jenis program MBKM dan jumlah mahasiswa yang turut serta pada Kampus Mengajar (KM) 7.

“Mahasiswa yang turut pada program ini, sebanyak 79 mahasiswa. Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) 4, sebanyak 16 mahasiswa, dan Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) 6, sebanyak 24 mahasiswa, ” kata Heru.

Sementara itu, Rektor Uniska Kediri, Prof. Dr. H. Bambang Yulianto, M.Pd. sangat mengapresiasi para mahasiswa yang bersemangat mengikuti program MBKM.

“Mahasiswa harus bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pengalaman belajar yang berharga dan memperluas wawasan”, ujarnya.

Tak hanya itu, Rektor juga mengharapkan para mahasiswa MBKM bisa berperan sebagai duta Uniska dan duta Kediri yang nantinya dapat memperkenalkan kebudayaan Kota Kediri.

Usai pemaparan dan sambutan, acara dilanjutkan dengan penayangan video kilas MBKM yang menunjukkan berbagai kegiatan mahasiswa selama mengikuti program.

Kemudian, tiga mahasiswa dari program MBKM yang sebelumnya, yaitu Silvi Juliana Dewanti (Kampus Mengajar), Ahmad Rubai (MSIB), dan Tamara Dewi Hanifa (PMM), memberikan testimoni tentang pengalaman mereka.

Aya, sapaan Tamara Dewi Hanifa, saat berbagi pengalaman dan kesannya mengikuti program MBKM, mengatakan, awalnya ada pesan ketika ospek kampus. Waktu itu dirinya ingat bahwa ada kesempatan untuk belajar di kampus luar.

“Dan, ketika masa pendaftaran PMM 3 saat itu, kaprodi saya mengingatkan bahwasanya PMM tengah membuka pendaftaran. Karena saya masih ingin merasakan kuliah di luar kampus saat ini, lantas saya memberanikan untuk mendaftar. Meskipun dalam proses pendaftarannya juga tidak bisa dibilang mudah, tapi karena kehendak Yang Maha Kuasa, saya lulus seleksi dan terbang ke Pulau Sumatra”, ujarnya.

Menurut Aya, di Sumatra ia belajar di Universitas Simalungin dan di sana ia dipertemukan dengan orang-orang baik yang banyak ragamnya, banyak isi kepalanya, banyak sifat dan sikapnya. (son).

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *