JavaConnections-art Buka Experience Di Bandara Dhoho Kediri.
KEDIRI – POROSNEWS.CO
JavaConnections-art management, membuka experience Bandara Dhoho Kediri di Angkringan Panji, Selasar keberangkatan Bandara Dhoho, Kediri, Sabtu (17/8/2024).
Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh KRMT Indro Kimpling Suseno, Direktur JavaConnections-art management dilanjutkan dengan sambutan-sambutan.
Pada acara tersebut hadir juga artis Tri Utami yang pernah jadi vokalis Krakatau Band dengan mendendangkan tembang terkenal Mungkinkah Terjadi. Selain itu juga digelar tari-tarian dari sanggar yang di di Kabupaten Kediri.
KRMT Indro Kimpling Suseno, Direktur JavaConnections-art management, mengatakan, bahwa pihaknya melihat ada peluang di Bandara Dhoho Kediri untuk mengembangkan bisnis.
“Kami melihat ada peluang yang luar biasa untuk berkegiatan usaha di Bandara Internasional Kediri. Tidak sekedar berbisnis atau berusaha, tapi kami memiliki visi yang sangat besar yaitu mengedepankan, memunculkan, menggali dan memoncerkan potensi seni budaya dan UMKM serta semua kegiatan masyarakat di Kabupaten Kediri dan sekitarnya,”ucap Indro, Sabtu (17/8)2024).

Menurutnya, ada potensi seni di Kabupaten Kediri, karena bandara internasional Dhoho ini adalah etalase masyarakat luar. Nanti kalau penerbangan umroh dan penerbangan reguler sudah banyak nanti bisa dilihat bagiamana, misalnya ada seribu orang ada di bandara ini, dan itu kebanggaan masyarakat Kediri.
“Kami mohon doa restu kulo nyuwun dan supportnya,”harap Indro.
Sementara, I Nyoman Noer Rohim, GM Bandara Internasional Dhoho Kediri, mengatakan, untuk kegiatan ini adalah sebagai momen untuk di Bandara Dhoho ini perlu dibuatkan experience journey salah satunya adalah dengan yang telah dibangun dengan Java Conection dengan tema Dhoho Topzone Experience journey. Jadi di bandara itu supaya kita bisa memberi kenangan bagi pengguna jasa baik dari sisi penumpang, pengantar, penjemput dan para pengunjung yang hanya sekedar jalan-jalan.
“Supaya di Bandara Dhoho ini mereka punya kenangan..oh ternyata di Bandara Dhoho experience nya banyak,”katanya.
Untuk sementara ini, lanjutnya , penerbangan yang sudah berjalan adalah Citilink yang ke Jakarta yang seminggu 3 kali. Dan yang Super Air Jet yang ke Balikpapan. Tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat ini Batik Air akan terbang juga. Ijin route sendiri sudah ada yaitu Denpasar, Makasar dan Banjarmasin.

“Tinggal nanti dari pihak maskapai mana yang didahulukan untuk terbangnya dari Bandara Dhoho Kediri. Targetnya semua route bisa segera diterbangi,”kandas Nyoman.
Sedangkan, Anang Setiabudi, Bisnis Development Grup Head PT Angkasa Pura Indonesia, mengatakan, bahwa sebagai BUMN PT Angkasa Pura Indonesia sangat mendukung kolaborasi dengan (JavaConnectians-art) untuk mengembangkan Bandara Dhoho.
Tidak hanya itu, lanjutnya, bahwa kolaborasi juga akan dilakukan dengan Surabaya. Jadi Kediri ini tidak sendiri tapi korelasikan dan berkolaborasi dengan Bandara Juanda untuk pengembangan kedepannya.
Anang mengakui bahwa pesawat (yang menerbangi Bandara Dhoho) masih terbatas. Airline-Airline masih mengalami kesulitan untuk melakukan rotasi.
Kemudian demand (permintaan) sendiri mungkin masyarakat perlu didorong secara promosi bahwa Kediri merupakan tujuan dari Jakarta, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan lain-lain.
“Ini perlu dukungan dari semua pihak terutama dari Pemerintah Daerah,”ujarnya.
Menurut Anang, dalam waktu dekat tentunya akan ada penambahan penerbangan di Bandara Dhoho Kediri. Apakah itu domestik ataupun umroh. “Itu sedang dilakukan oleh teman-teman di Kediri. Harapan kita sih pengunjung, pengantar penjemput penumpang itu yang akan dikembangkan,”pungkasnya.
Sementara itu, Yustyono, a.n Java Connection Kediri, menambhakan, bahwa acara ini adalah pembukaan experience terkait bandara Dhoho Kediri. “Jadi ini adalah salah satu kegiatan Badara yang dikoneksikan olehJava Conection dengan pihak Angkasa Pura. Yang mengelola bagian dari bagian selasar Bandara,”ucapnya.
Menurutnya, pengelolaan ini difungsikan untuk menampung masyarakat kebudayaan lokal, mulai makanan tradisional, olahraga tradisional, sampai seni-seni ditampung untuk diapresiasi.
“Jadi Bandara itu bukan hanya sekedar tempat penerbangan, melainkan menjadi juga tempat hiburan, tempat berekreasi tempat mengekpresikan kebudayaan dan yang lain. Pengelolaan ini bukan hanya di Dhoho saja tapi juga Jogya, Balikpapan dan Bali juga ada termasuk di Jakarta,”katanya. (yun).