Kemenekraf dan ICCN Perkuat Sinergi Untuk Pengembangan Kota Kreatif
JAKARTA – POROSNEWS.CO
Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) memperkuat sinergitas dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN). Salah satu dukungan dari ICCN yaitu terkait pembentukan dinas ekraf di daerah.
Audiensi yang berlangsung di di Menara Merdeka, Jakarta bertujuan memperkuat sinergi antara pemerintah dan ICCN dalam mendukung infrastruktur ekosistem ekonomi kreatif di Indonesia.
Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menegaskan, peran pemerintah pusat sebagai fasilitator yang mendukung daerah dalam mengembangkan ekonomi kreatif.
“Kami optimistis bahwa dengan kerja sama yang erat, tantangan yang ada dapat diatasi. Salah satu fokus kami adalah memastikan data ekonomi kreatif semakin akurat, termasuk melalui kerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dan asosiasi terkait,” ujar Menekraf Riefky dalam pertemuan yang berlangsung pada Jumat (21 Maret 2025)⁰.
ICCN sendiri merupakan jejaring Kota/Kabupaten Kreatif yang telah berdiri sejak 2015 dengan visi mewujudkan 10 Prinsip Kota Kreatif. Untuk mencapai tujuan tersebut, ICCN mengembangkan program Catha Ekadasa sebagai strategi utama.
Hingga kini, ICCN telah merangkul lebih dari 211 kota dan kabupaten di Indonesia. ICCN turut melibatkan berbagai elemen dalam ekosistem pentahelix ekonomi kreatif yakni akademisi, pengusaha/UMKM, komunitas, pemerintah, media, dan agregator.
Menekraf Riefky turut menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dalam pengembangan ekosistem ekonomi kreatif bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan menandatangani Surat Keputusan Bersama (SKB) dalam pembentukan dinas ekonomi kreatif di tingkat daerah.
Langkah ini diharapkan dapat memperkuat regulasi dan kebijakan yang berpihak pada pelaku industri kreatif. Selain itu, pemerintah juga akan mengaktifkan kembali ruang-ruang kreatif yang ada di berbagai daerah serta mendorong pemanfaatan instrumen koperasi untuk mendukung keberlanjutan usaha kreatif.
“Kami juga sedang menyusun indeks ekonomi kreatif serta sertifikasi tenaga kerja berkualitas agar industri ini semakin profesional dan kompetitif,” tambah Menekraf Riefky.
Sementara Ketua Umum ICCN TB Fiki Satari mengapresiasi langkah Kemenekraf dalam mendukung pengembangan kota kreatif di Indonesia. Menurutnya, kebijakan yang diambil pemerintah saat ini sangat konkret dan membumi.
“Kami melihat banyak inisiatif yang betul-betul nyata, termasuk mempertemukan kreator dengan media, pelaku usaha, serta pemerintah daerah dalam berbagai program fasilitasi dan promosi,” ujar Fiki.
Fiki juga menekankan tiga fokus utama hasil pertemuan ini, yaitu: Mendorong pembentukan dinas ekonomi kreatif di setiap kabupaten/kota dan provinsi guna memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah.
Kemudian pengolahan data yang lebih komprehensif melalui dasbor digital untuk memantau kontribusi ekonomi kreatif terhadap PDB, tenaga kerja, dan investasi.
Selain itu identifikasi potensi kreatif di setiap daerah, termasuk pemanfaatan ruang-ruang idle yang bisa dikembangkan melalui kerja sama dengan BUMN dan BUMD.
“Kami berharap langkah-langkah ini bisa segera direalisasikan dalam tahap berikutnya bersama Kemenekraf,” kata Fiki.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh jajaran Executive Committee ICCN termasuk Dwinita Larasati dan Vicky Arief Herinadharma.
Sementara itu, mendampingi Menekraf Riefky, hadir Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, Direktur Fasilitasi Infrastruktur Fahmy Akmal, Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan Radi Manggala, serta Plt. Kepala Pusat Pengembangan SDM Siam Wahyuni.
Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif di bawah kepemimpinan Menekraf/Kabekraf Teuku Riefky Harsya dalam 5 tahun menargetkan pencapaian 27 juta lapangan kerja khususnya generasi muda, dalam tujuan menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.
Dibantu Irene Umar sebagai Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Menekraf Riefky mendorong 17 subsektor ekraf untuk mewujudkan visi misi Prabowo-Gibran, khususnya Asta Cita nomor 3, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, dan mengembangkan industri kreatif.
Melalui penguatan ekosistem secara hexahelix, Kementerian Ekraf/Badan Ekraf diyakini akan mampu menjadi the new engine of growth atau mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah.(dim)