Kendalikan Inflasi Pangan, Bank Indonesia Kediri Menggelar Panen Raya Cabai Diluar Musim Tanam Ramah Lingkungan
KEDIRI – POROSNEWS.CO
Untuk memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas harga komoditas strategis, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri terus berupaya mengoptimalkan peran pengendalian inflasi dari sisi hulu (supply side).
Salah satu langkah konkret yang diwujudkan melalui Program Pelatihan Cabai Off Season Ramah Lingkungan yang mengintegrasikan teknologi pertanian, adaptasi iklim serta pendampingan intensif kepada petani.
Program ini berawal dari kegiatan “Pelatihan Cabai Off Season Ramah Lingkungan : Integrasi Teknologi dan Ketahanan Iklim Petani” yang diselenggarakan pada Juli 2025.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber dari Balai Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) wilayah Kediri, Yayasan Ansa Semarang dan BMKG Dhoho Kediri.
Melalui pelatihan peserta mendapatkan edukasi mengenai teknik budidaya cabai diluar musim tanam (off season) dengan pendekatan pertanian ramah lingkungan yang menekankan penggunaan pupuk organik, pestisida nabati dan NPK dari bahan organik.
Sebagai tindaklanjut dari kegiatan tersebut, Bank Indonesia Kediri mengimplementasikan demonstration plot (demplot) pada lahan seluas 200 ru di Desa Kambingan, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, bekerja sama dengan Dinas Pertanian setempat dan pemangku kepentingan lainnya.
Demplot tanaman cabai ini menjadi sarana praktik lapangan bagi petani untuk menerapkan teknik budidaya ramah lingkungan dengan bahan organik guna meningkatkan unsur hara tanah dan produktivitas tanaman.
Selain itu pemanfaatan informasi terkait iklim agar petani mampu mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengubah dan mengarahkan sistem pertanian agar efektif dengan mempertimbangkan variabel prediksi cuaca dan iklim. Seluruh proses budidaya dilakukan dengan pendampingan intensif dari tenaga profesional dan petugas POPT.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Yayat Cadarajat menjelaskan, program ini merupakan bagian dari strategi Bank Indonesia untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Melalui pendekatan end-to-end, pengendalian inflasi dilakukan tidak hanya di sisi hilir melalui stabilisasi harga, tetapi juga di sisi hulu melalui peningkatan kapasitas produksi dan produktivitas serta efisiensi usaha tani.
Disampaikan, fluktuasi harga cabai yang kerap terjadi saat off season disebabkan oleh menurunnya pasokan. Sehingga Bank Indonesia mendorong edukasi dan pendampingan teknis agar petani mampu berproduksi secara berkelanjutan meskipun di luar musim, dengan cara yang adaptif terhadap iklim dan efisien secara biaya.
Sebagai hasil dari pelatihan dan pendampingan tersebut, pada 5 November 2025 dilaksanakan Panen Raya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan SLPHT Cabai Off Season di Kabupaten Kediri.
Kegiatan ini dihadiri Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian Rl yang diwakili Ibu Mutiara Sari,S.T.P,PhD dan Direktur Perlindungan Hortikultura Kementerian Pertanian RI yang diwakili Ibu Wita Khairia,SP.M.Si serta dinas terkait.
Panen raya ini menjadi bukti keberhasilan sinergi berbagai pihak dalam menjaga pasokan dan menekan risiko inflasi komoditas pangan strategis.
Kedepan Bank Indonesia Kediri terus berkomitmen untuk memperluas program pelatihan cabai off season ramah lingkungan di wilayah kerjanya.
Pendekatan ini diharapkan dapat direplikasi oleh daerah lain sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan daerah, menjaga stabilitas harga,serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Selain melakukan Program Pelatihan Cabai Off Season Ramah Lingkungan, tahun lalu Bank Indonesia Kediri telah melakukan edukasi pengendalian inflasi melalui Sekolah Peduli Inflasi di SMPN 4 Kota Kediri dengan melibatkan siswa untuk memanfaatkan lahan sekolah dengan menanam cabai, tomat, terong dan bunga kool.
Upaya itu untuk menanamkan kepedulian siswa sejak dini akan pentingnya menjaga inflasi melalui urban farming dengan memanfaatkan lahan pekarangan untuk ditanami sayur-sayuran.(dim)

