Kolaborasi Dengan Yabhysa Peduli TBC, Pemkot Kediri Perkuat Peran Kader TBC Melalui Pelatihan
Guna memperkuat upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit Tuberculosis (TBC), Pemkot Kediri melalui Dinas Kesehatan Kota Kediri berkolaborasi dengan Yayasan Bhanu Yasa Sejahtera (Yabshysa) menginisiasi kegiatan pelatihan kader TBC Komunitas.
Kegiatan ini menghadirkan 30 Kader TBC di Kota Kediri. Mereka dibekali materi dan pemahaman lebih mendalam mengenai penyakit TBC selama 3 hari mulai Selasa (25/2/2025) hingga Kamis (27/2/2025).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Kediri dr Fajri Mubasysyir menjelaskan, tujuan pelatihan ini agar para kader dapat melakukan deteksi dini penyakit TBC dengan melakukan skrining gejala, melakukan tracing atau investigasi terhadap orang yang berkontak dengan pasien TBC serta mendampingi terapi pencegahan TBC untuk memutus rantai penularan.
“Apabila kader menemukan pasien yang terindikasi TBC maka bisa langsung dirujuk ke puskesmas terdekat untuk diperiksa lebih lanjut. Untuk masyarakat Kota Kediri semua layanan mulai dari pemeriksaan hingga pengobatanTBC kita berikan secara gratis sampai pasien dinyatakan sembuh,” jelas dr Fajri.
Adapun gejala TBC yang perlu diwaspadai oleh masyarakat diantaranya demam dan menggigil, kelelahan, batuk, berat badan semakin menurun, panas, keluar keringat di waktu malam, dll.
“Jika merasakan gejala tersebut masyarakat bisa langsung datang ke puskesmas terdekat untuk langsung diperiksa dahaknya. Jika positif akan langsung kita berikan pengobatan, namun jika negatif akan kita lakukan pencegahan,” tambahnya.
Berbekal pengetahuan dan pemahaman yang telah diberikan, para kader diharapkan dapat melaksanakan tugasnya di wilayah masing-masing dengan baik.
“Mereka adalah perpanjangan tangan pemerintah untuk membantu upaya pencegahan dan penanganan TBC sehingga harapannya kasus TBC di Indonesia khususnya di Kota Kediri pada tahun 2030 sudah tereliminasi dan di tahun 2050 sudah bebas dari TBC,” pungkasnya.
Sementara staf Program dan MEL SR Yabhysa Peduli TBC Provinsi Jawa Timur, Sabrina Zata Dini Permadi selaku narasumber mengatakan, kegiatan pelatihan ini untuk meningkatkan kapasitas para kader.
“Di setiap wilayah diharapkan ada kader yang bisa melakukan edukasi tentang TBC. Setiap tahun kita lakukan refreshment atau penyegaran untuk kader baik untuk kader baru ataupun yang perlu kita latih ulang,” ujarnya.
Sabrina menambahkan, untuk materi yang diberikan saat pelatihan yakni mengenai informasi dasar tentang TBC meliputi pelaksanaan program, alur kegiatan penyuluhan dan cara komunikasi efektif untuk memotivasi pasien dan keluarga.
“Tindak lanjut setelah ini kita akan tetap memberikan asistensi kepada para kader apakah pelaksanaan di programnya sudah berjalan sesuai alur sehingga tujuan akhirnya yakni memberdayakan masyarakat secara mandiri untuk melakukan penanggulangan TBC bisa tercapai,” tandasnya,
Sementara Atik Sulistyaningsih, Kader Dermo PKM Mrican mengatakan, pelatihan kader ini banyak memberikan manfaat dan pengetahuan dasar tentang TBC secara lengkap mulai gejala, cara penularan dan pengobatan.
Ditambahkannya, banyak pasien yang merasa terkucilkan karena stigma dan ketakutan masyarakat akan tertular penyakit.
“Adanya pelatihan ini kita mendapatkan ilmu mengenai TBC dan kita bisa memberikan sumbangsih kepada masyarakat. Kami akan melakukan penyuluhan, memberi pendampingan dan support kepada masyarakat serta mengubah stigma di masyarakat terkait pasien TBC sehingga pasien merasa semangat untuk sembuh,” tuturnya.(dim)