Kota Kediri Perkuat Peran Kader Dalam Penurunan Stunting dan Pelaksanaan Program MBG
KEDIRI – POROSNEWS.CO
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Kediri menggelar Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) Tahun 2025 di Ballroom Golden, Rabu (19/11/2025).
Kegiatan ini menjadi langkah strategis memperkuat kapasitas para kader yang menjadi garda terdepan dalam pendampingan keluarga, terutama terkait percepatan penurunan stunting, penguatan ketahanan keluarga, dan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai berjalan tahun ini.
Acara dibuka Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra, Syamsul Bachri, diikuti 800 peserta yang terdiri dari 663 kader TPK, camat dan lurah, pejabat OPD, serta penyuluh KB.
Peserta juga mendapatkan pembekalan langsung dari dua narasumber, yakni Diah dari BKKBN Provinsi Jawa Timur dan Retno Larasati, Ahli Gizi RSUD Gambiran Kota Kediri.
Dalam sambutannya, Syamsul Bachri menegaskan keberadaan kader TPK memiliki peran yang semakin penting seiring kebijakan baru pemerintah pusat mengenai Program MBG. Di Kota Kediri, kader bertugas melakukan pendataan, verifikasi, hingga pendistribusian makanan bergizi kepada tiga kelompok sasaran utama, yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Tugas mulia ini harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan ketelitian agar programnya tepat sasaran dan benar-benar memberi dampak bagi kualitas tumbuh kembang anak,” jelasnya.
Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi kader di lapangan. Para kader sering bekerja dalam kondisi yang tidak mudah, mulai dari memastikan data keluarga selalu mutakhir hingga memberikan edukasi gizi kepada keluarga yang belum memahami pentingnya pola asuh dan pemenuhan nutrisi.
Meski tidak banyak mendapat sorotan publik, pekerjaan mereka dinilai sangat berdampak nyata bagi kehidupan masyarakat. “Upaya mereka mungkin tidak viral, tetapi manfaatnya dirasakan langsung oleh keluarga-keluarga di Kota Kediri,” ujarnya.
Sementara Kepala DP3AP2KB Kota Kediri, M Fajri Mubasysyr menambahkan, pelaksanaan orientasi tahun ini dirancang memberikan pemahaman komprehensif kepada para kader.
“Materi yang diberikan antara lain terkait tugas dan fungsi TPK, peningkatan kemampuan monitoring tumbuh kembang anak, edukasi pemenuhan gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan, hingga mekanisme pendampingan keluarga sasaran sesuai standar nasional. Dengan pembekalan tersebut, para kader diharapkan mampu menjalankan peran mereka secara lebih terstruktur dan terintegrasi,”ujar Fajri.
Ditegaskan peran TPK sebagai tenaga lini terdepan sangat penting dalam menekan angka stunting di Kota Kediri. Selain memastikan keluarga mendapatkan pendampingan yang tepat, kader juga berperan dalam memfasilitasi rujukan kesehatan dan bantuan sosial, sehingga keluarga dengan risiko stunting dapat menerima layanan secara cepat dan sesuai kebutuhan.
Dalam kesempatan ini, juga diberikan bantuan kepada 6 orang dari keluarga berisiko stunting yang terdiri dari ibu hamil, ibu menyusui, ibu pascapersalinan, dan bayi dua tahun.
Selain itu, pemerintah memberikan penghargaan kepada tiga TPK terbaik, yaitu TPK Kelurahan Singonegaran, Bandar Lor, dan Kaliombo, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka selama ini.
Melalui kegiatan orientasi ini, Pemkot Kediri berharap semangat kader semakin kuat, koordinasi lintas sektor semakin solid, dan berbagai upaya pencegahan stunting dapat berjalan lebih efektif, demi masa depan generasi Kota Kediri mewujudkan Kota Kediri Mapan.(dim)

