Ekonomi Bisnis

Menteri Pertanian Ajukan Dana Rp 1,5 Triliun ke Danantara Untuk Membeli Gula Petani Tebu

KEDIRI – POROSNEWS.CO
Menteri Pertanian DR Ir H Andi Amran Sulaiman melakukan kunjungan kerja menghadiri sarasehan nasional petani tebu dengan tema Menuju Swasembada Gula Nasional dan Ketahanan Energi di MKSO Kebun Dhoho di Desa Plosokidul, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Selasa (15/7/2025).

Pada kegiatan yang dihadiri 3.500 petani tebu plasma dari seluruh Indonesia, Menteri Pertanian membagikan kridit usaha rakyat (KUR) dengan bunga 6 persen.

Saat ini MKSO Kebun Doho sendiri mengelola total lahan tebu seluas 5.805,59 hektare terbagi dalam dua rayon, yaitu Rayon Doho I di Plosoklaten seluas 2.055 hektare dan Rayon Doho II seluas 3.750,59 hektare yang tersebar di Kabupaten Kediri, Tulungagung, dan Blitar.

Pada kesempatan itu Menteri Pertanian menyampaikan, kalau petani butuh kredit diberikan dengan bunga 6 persen. “Kita sudah sepakat dan melakukan rapat marathon karena jatuh cinta kepada petani tebu Indonesia,” ungkapnya.

Menteri Pertanian juga menyampaikan ada subsidi senilai Rp 200 miliar dari Kementerian Pertanian untuk petani yang melakukan penanaman baru komoditas tebu.

Menteri Andi Amran Sulaiman juga menyampaikan gula petani sesuai laporan Dirut PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) telah dibeli pemerintah senilai Rp 300 miliar.

“Kami langsung telepon dan melaporkan ke CEO Danantara Pak Rosyan dan Menteri Investasi untuk meminta tolong siapkan dana Rp 1,5 triliun untuk membeli gula petani seluruh Indonesia,” jelasnya.

Menteri Pertanian juga menyampaikan telah melaporkan ke Satgas Pangan terkait peredaran gula rafinasi di Jawa Tengah dan Kalimantan yang telah ditindaklanjuti dengan penindakan.

“Kami langsung telepon ke Pak Kapolda sudah proses hukum. Saya terima kasih ke Pak Kapolri dan saya katakan jangan biarkan pengusaha gula rafinasi mengkhianati petani tebu Indonesia. Itu perintah Bapak Presiden,” tandasnya.

Menteri Amran juga menegaskan kepada semua petani untuk angkat tangan, tunjuk tangan untuk melaporkan alamat dan tempat gudang gula rafinasi.

“Insyaallah kami selesaikan di tempat ini juga. Ini perintah Bapak Presiden jangan biarkan petani tebu plasma seluruh Indonesia,” tegasnya.

Andi Amran Sulaiman juga menegaskan masih banyak komitmen untuk memajukan petani Indonesia. “Kami sudah wakafkan diri untuk merah putih dan petani Indonesia,” jelasnya.

Malahan dalam kurun waktu hanya 6 bulan, sudah berhasil memproduksi beras dan memiliki stok beras tertinggi sejak Indonesia merdeka. “Stok kita sekarang 4,2 juta ton. Ini tertinggi sejak kita merdeka,” tegasnya.

Keberhasilan ini telah diakui oleh FAO dan Kementerian Pertanian Amerika serta diakui oleh BPS. Data keberhasilan ini dikeluarkan oleh lembaga independen.

Setelah pangan aman, sekarang fokus gula, tebu, kakao dan komoditas lainnya. Akan dilakukan hilirisasi dengan anggaran dari BUMN dan APBN Rp 371 triliun untuk program hilirisasi.

Dengan persiapan yang matang, Menteri Pertanian menargetkan dalam jangka waktu 3 tahun sudah mampu melakukan swasembada gula nasional. “Tahun depan target kami minimal white sugar atau gula putih,” jelasnya.

Diungkapkan Menteri Amran, sebelum kemerdekaan Indonesia dikenal produsen gula terbesar kedua dunia dengan produktivitas 14 ton per hektar. Namun setelah kemerdekaan produktivitas turun 4 ton per hektar.

Sementara Dirut PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Mahmudi menjelaskan, PT SGN siap bangkit eksponensial untuk mewujudkan mimpi swasembada gula konsumsi nasional.

“Dengan semangat kebersamaan antara kami dan mitra kami. Pabrik-pabrik gula yang kami miliki 36 pabrik, dari 57 pabrik nasional kami terus berbenah, termasuk melakukan kemitraan,” jelasnya.

Sedangkan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak memuji komitmen Menteri Pertanian untuk mewujudkan swasembada pangan sesuai progam Presiden Prabowo. Upaya itu dilakukan dalam waktu kurang dari sebulan terakhir telah berkunjung tiga kali ke Jatim.

“Progam peningkatan produksi gula di Jatim telah dicanangkan sejak 2014 melalui Peraturan Gubernur Jatim nomer 87. Progam itu diteruskan sampai sekarang karena sesuai dengan program swasembada gula dan bioetanol,” jelasnya.

Saat ini Jatim merupakan penyumbang separoh produksi gula nasional. Peningkatan produksi gula tahun lalu mencapai 16,8 juta ton dari luas areal tanah 245.000 hektar.(dim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *