Pemkot Kediri Gelar Rakor Pengelolaan Data Optimalisasi Program MBG 3B, Balita Stunting dan Catin
KEDIRI – POROSNEWS.CO
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kediri menyelenggarakan Rapat Pengelolaan Data Makan Bergizi Gratis (MBG) 3B, Balita Stunting dan Catin di Ruang Kilisuci Balaikota Kediro, Jumat (22/8).
Kegiatan yang mengundang perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait seperti Bappeda, DP3AP2KB, Dinas Pendidikan dan Koordinator SPPG di Kota Kediri.
Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Rony Yusianto dalam keterangannya menyampaikan, Makan Bergizi Gratis (MBG) 3B yakni Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita Non-PAUD adalah program pemerintah yang bertujuan untuk memberikan makanan bergizi kepada kelompok tersebut, sebagai upaya untuk meningkatkan gizi dan mencegah stunting.
Dalam hal ini, Dinas Kominfo ikut berperan sebagai walidata yang memiliki tugas melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis dan diseminasi data lintas sektoral serta memeriksa kesesuaian data dengan prinsip Satu Data Indonesia. Ini sesuai dengan Perwali pasal 13 dan 21 No.62 Tahun 2021.
“Adapun tujuan dari kebijakan Satu Data Kota Kediri adalah untuk mewujudkan data yang akurat, mutakhir, terpadu, terintegrasi, dapat dipertanggungjawabkan, serta dapat diakses oleh pengguna data. Satu Data juga digunakan sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian pembangunan melalui perbaikan tata kelola data pemerintah di lingkup kota,” ujarnya.
Berdasarkan tugas dan tujuan tersebut, maka setiap data harus dikelola dengan sebaik-baiknya termasuk data MBG 3B, Balita Stunting dan Catin.
Namun dalam pelaksanaannya Rony menuturkan, masih ada kendala yang harus diselesaikan. Diantaranya, terdapat selisih antara data penerima MBG 3B yang dikelola oleh SPPG dengan usulan penerima MBG 3B yang dikelola oleh DP3AP2KB.
“Data dari DP3AP2KB dan SPPG koordinator per kecamatan diharapkan bisa dikumpulkan paling lambat hari Senin mendatang. Ini agar Dinas Kominfo dapat mengembangkan aplikasi pengelolaan data MBG yang nantinya aplikasi tersebut bisa diakses secara realtime oleh semua OPD terkait,” jelasnya.
Dengan optimalnya pengelolaan data, Rony berharap dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi intervensi khususnya dalam permasalahan stunting.
“Harapannya semua tugas yang berkaitan dengan pengumpulan data bisa lebih cepat diselesaikan sehingga membantu kinerja kita menjadi lebih optimal. Jadi kami mohon nanti masukan dan informasi sebanyak-banyaknya dari peserta, apa saja yang perlu kita kerjakan sebagai wali data,” ungkapnya.(dim)