PG Ngadiredjo Sukseskan Tanam Perdana dan Bongkar Ratoon Petani Tebu Binaan
KEDIRI – POROSNEWS.CO
PG Ngadiredjo ikut menyukseskan tanam perdana dan bongkar ratoon di lahan petani binaan di Desa Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih dan Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Rabu (22/10/2025).
“Keduanya adalah lahan milik petani binaan kami yang mendapat bantuan Kementerian Pertanian melalui program tanam bongkar ratoon,” ujar Wayan Mei Purwono, General Manager PG Ngadiredjo.
Wayan menjelaskan, program bongkar ratoon merupakan proses mengganti tanaman tebu yang sudah tiga kali panen. Karena produktivitasnya sudah menurun, kemudian diganti dengan benih baru yang lebih unggul.
“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen, efisiensi, serta keberlanjutan industri gula nasional untuk suksesnya swasembada gula nasional,” jelasnya.
Diharapkan, dengan peremajaan tanaman tebu dan pengelolaan lahan yang lebih optimal, produktivitasnya diharapkan meningkat. Hal ini sekaligus memperkuat kemitraan antara pabrik gula dan petani serta mendorong kesejahteraan petani tebu.
Saat ini PG Ngadiredjo sedang melaksanakan giling dengan berhasil menggiling tebu lebih dari 9 juta kuintal. Giling akan berakhir pada pertengahan November 2025 mendatang. “Kami yakin bisa kembali mengulang sejarah 10 tahun lalu dengan berhasil menggiling tebu sebanyak 10 juta kuintal,” ungkapnya.(dim)
KEDIRI – POROSNEWS.CO
PG Ngadiredjo menyukseskan tanam perdana program bongkar ratoon dilahan petani binaan di Desa Branggahan, Kecamatan Ngadiluwih, dan Desa Nyawangan, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Rabu (22/10/2025).
“Keduanya adalah lahan milik petani binaan kami yang mendapat bantuan Kementerian Pertanian melalui program tanam bongkar ratoon,” ujar Wayan Mei Purwono, General Manager PG Ngadiredjo.
Wayan menjelaskan, program bongkar ratoon merupakan proses mengganti tanaman tebu yang sudah tiga kali panen. karena produktivitasnya menurun, kemudian diganti dengan benih baru yang lebih unggul.
“Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan hasil panen, efisiensi, serta keberlanjutan industri gula nasiona untuk sukses swasembada gula nasional,” tegasny.
Diharapkan, dengan peremajaan tanaman tebu dan pengelolaan lahan yang lebih optimal, produktivitas diharapkan meningkat. Hal ini sekaligus memperkuat kemitraan antara pabrik gula dan petani serta mendorong kesejahteraan petani tebu.
Untuk diketahui, saat ini PG Ngadiredjo sedang melaksanakan giling dengan berhasil menggiling tebu lebih dari 9 juta kuintal. Giling akan berakhir pertengahan November 2025 mendatang. “Dan kami yakin bisa kembali mengulang sejarah 10 tahun lalu dengan berhasil menggiling tebu sebanyak 10juta kuintal,” jelasnya.(dim)