Lifestyle

Riki Rhino 2 Bukti Daya Saing Animasi Indonesia Untuk Pasar Global

JAKARTA – POROSNEWS.CO

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf), Irene Umar menegaskan, subsektor animasi menjadi motor pertumbuhan ekonomi kreatif yang berdaya saing global.

Hal ini disampaikan dalam sneak preview film “Riki Rhino 2: The Bird Kingdom”, sebuah karya animasi dalam negeri yang tidak hanya menghibur tetapi juga menyisipkan misi edukasi pelestarian satwa langka Indonesia.

“Riki Rhino menunjukkan bahwa animasi Indonesia memiliki daya saing global. Selain menghibur, karya ini menanamkan kepedulian anak-anak terhadap kekayaan hayati tanah air. Dari sisi ekonomi kreatif, produksi seperti ini perlu terus didorong karena membuka lapangan kerja baru, memperkuat rantai pasok industri kreatif, dan berpotensi menjadi the new engine of growth bagi perekonomian kita,” ujar Wamen Ekraf di FLIX Cinema, Ashta District 8, Jakarta, Selasa (16 September 2025).

Wamen Ekraf menyampaikan apresiasi terhadap hadirnya sekuel film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga membawa misi edukasi tentang keberlanjutan lingkungan. Namun, Wamen Ekraf juga menekankan pentingnya promosi kreatif dan kolaborasi untuk memperluas dampak karya animasi nasional.

“Kedepan, promosi perlu menjangkau ruang publik tempat anak-anak dan keluarga berkumpul agar pesan edukatif Riki Rhino diterima lebih luas. Selain itu, IP Riki Rhino dapat berkembang melalui kolaborasi produk turunan dan berbagai brand yang sesuai dengan karakter film, sehingga animasi ini semakin dekat dengan masyarakat sekaligus membuka peluang ekonomi baru,” kata Wamen Ekraf.

Direktur PT Putra Sentosa Karya Gemilang sekaligus penulis cerita Riki Rhino 2, Jony Yuwono menegaskan, pentingnya produksi animasi lokal sebagai medium edukasi dan kebanggaan bangsa.

“Film ini diproduksi sepenuhnya di dalam negeri oleh talenta animator Indonesia. Kami menghadirkan tokoh-tokoh satwa langka agar anak-anak belajar mencintai dan menjaga kelestariannya. Melalui karya ini, kami berharap talenta lokal bisa lebih dikenal dan membuka peluang baru di industri,” jelas Jony.

Industri animasi merupakan salah satu subsektor prioritas ekraf dengan potensi besar menembus pasar global. Kemenekraf utamanya mendorong rantai produksi, distribusi, hingga komersialisasi agar karya animasi Indonesia berdaya saing serta berkontribusi pada visi Indonesia Emas 2045.

“Riki Rhino 2: The Bird Kingdom” dijadwalkan tayang di bioskop tahun 2026. Film ini menyampaikan pesan pelestarian satwa langka melalui cerita yang menghibur sekaligus mendidik, memperkaya perfilman nasional, dan memperkuat posisi Indonesia di kancah animasi global.

Turut mendampingi Wamen Ekraf dalam kegiatan ini adalah Agustini Rahayu, Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf serta Doni Setiawan, Direktur Film, Animasi, dan Video. Kegiatan ini juga dihadiri Lucki Lukman Hakim, Producer & Executive Producer dari Batavia Pictures.(dim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *