WisKul

Sego Tumpang Masakan Khas Kediri Yang Unik dan Ngangeni

KEDIRI -POROSNEWS.CO
Banyak terlihat ibu -ibu yang berjualan nasi tumpang di depan rumah di berbagai pelosok di wilayah Kediri. Ada yang hanya bermodal satu meja dengan satu panci kecil sambal tumpang di atasnya, satu mangkok sambel pecel, urap atau sayuran dan satu toples peyek atau krupuk.

Ada juga yang lebih besar dengan secara khusus membuka warung dan memasang spanduk bertuliskan ”Sedia Nasi Tumpang & Nasi Pecel”. Yaa hampir dipastikan jika jual nasi tumpang ada gandengannya yakni nasi pecel.

Bu Dewi, salah seorang penggemar berat nasi tumpang yang asli Kelurahan Mojoroto mengaku, jika sambel tumpang ikut membersamai tumbuh kembang dan perjalanan hidupnya dari kecil sampai sekarang sudah menjadi nenek 2 cucu.

Dia bertutur, sejak SD sebelum berangkat ke sekolah sarapan sambal tumpang, dan berlanjut sampai lulus SMA. Herannya dia juga tidak pernah bosan, dan bahkan saat kuliah di luar kota yang paling dikangeni yaa sambal tumpang!

Beda lagi dengan Ucik yang bermukim di New Jersey Amerika Serikat. Meski sudah lama bermukim di Negeri Paman Sam, ibu satu anak asli kelurahan Pesantren ini mengaku masakan yang paling dirindui tetap sambel tumpang.

Suatu waktu, saking penginnya menikmati sambel tumpang, dia nekad mencoba memasak sendiri. Tapi ternyata hasilnya jauh dari harapan, lha gimana meski ada tempe tapi karena suhu udara di sana cukup dingin sehingga tidak bisa membuat tempe bosok yang menjadi ciri khas dan bahan utama sambal tumpang.


Memang tidak diketahui pasti siapa yang pertamakali menciptakan resep sambal tumpang. Namun menurut Heri Priyatmoko yang juga dosen Sejarah, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, sambal tumpang telah tercatat ada sejak dua abad yang lalu.

Tertulis dalam Serat Centhini dari tahun 1.814 sampai 1.823, di mana disebutkan ada sambal tumpang di Bumi Mataram. Secara umum, resep sambal tumpang sama yakni bawang merah bawang putih, daun jeruk, daun salam, lengkuas dan santan.

Namun meski bersumber dari resep yang sama, dijamin rasanya pasti beda- beda jika yang memasak juga beda. Masing- masing akan memiliki ciri khas, sehingga bagi penikmat sambal tumpang sejati, akan bisa membedakan ini sambel tumpangnya Bu Jum, Mak Yem atau sambel tumpang Bu Tomo.


Tempe bosok, memang identik dengan sambal tumpang karena bisa disebut sebagai bahan utama yang memberi cita rasa khas pada masakan sambal tumpang. Namun bagi yang belum pernah tahu sambal tumpang dan kemudian disuruh mencoba pada umumnya akan menolak.

Karena selain bau khas tempe bosok, teksturnya yang kental kurang menarik bagi sebagian orang. Namun bagi penikmat fanatiknya, sehari tanpa sambal tumpang akan ada susuatu yang kurang.

Makanya dalam percakapan sehari hari masyarakat Kediri kalau bertemu teman, kerabat atau tetangga sering terdengar ucapan ”Sartum (sarapan tumpang) yang enak di mana ya?”, atau ”Makan tumpang yuuk”.

Sego (nasi) tumpang adalah nasi yang diberi sayur rebus bisa kacang panjang, daun singkong/pepaya, kecambah dll dan kemudian diguyur sambal tumpang, terakhir diberi lauk krupuk dan rempeyek.

Bisa juga ada lauk tambahan seperti tahu, tempe, perkedel atau ayam goreng. Di Kediri pada umumnya seporsi sego tumpang standard pada kisaran Rp 8.000.

Keahlian memasak sambal tumpang biasanya diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga sampai saat sekarang jenis kuliner ini masih bertahan dan banyak penggemar.

Sampai ada candaan, bagi perantauan yang tinggal di Kediri belum akan diakui sebagai penduduk Kediri jika belum doyan sambal tumpang. Sebaliknya orang yang asli Kediri diragukan keasliannya jika tidak doyan sambal tumpang. Hidup Sambal Tumpang.(yulfa safitri)

2 thoughts on “Sego Tumpang Masakan Khas Kediri Yang Unik dan Ngangeni

  • Ojo ngaku wong Kediri lek ora doyan sambel tumpang😁👍

    Reply
    • Betul Mbk Yuly, kalo kita pas diluar kota trus pas makan di warung pecel ada yg nyari tumpang, bisa dipastikan itu wong Kediri….

      Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *