Religi

Sejumlah Pengurus NU Menggelar Pertemuan Pra Muktamar Luar Biasa NU di Kota Kediri

KEDIRI – POROSNEWS.CO

Sejumlah pengurus struktural NU Jawa Timur mengadakan pertemuan di Kota Kediri dengan agenda pembahasan rencana Muktamar Luar Biasa Nahdatul Ulama (MLB NU) di Hotel Grand Surya, Sabtu (25/1/2025) petang. 

Kegiatan ini dikemas dalam Harlah NU ke 102 dengan acara Diskusi Publik bertajuk “Mencari Sosok Rois Am & Ketum PBNU yang Teduh, Kapabel dan Berintegritas”.

Selain itu juga digelar Bathsul Masail yang membahas “Hukum menggunakan zakat, infak dan shodaqoh untuk progam makan bergizi gratis”.

Diungkapkan Mohammad Maftuh, Ketua Panitia menjelaskan, pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari pra MLB NU di Kota Surabaya. Pertemuan-pertemuan serupa akan terus dilakukan hingga pelaksanaan MLB NU.

“Diskusi publik ini mengangkat tema bagaimana seorang PBNU dan Rois Am yang berintegritas. Kita ingin PBNU yang adem ayem,” jelasnya. 

Diugkapkan, masih melakukan beberapa koordinasi mulai dari Jawa Timur, kemudian konsolidasi korwil di Jawa Tengah, Jawa Barat dan juga luar Jawa.

Agenda MLB NU direncanakan berlangsung pada bulan Syawal mendatang. Beberapa daerah telah siap untuk menjadi tuan rumah, seperti Semarang dan Cirebon di Jawa Barat.

“Rencana kita ini insya Allah di bulan Syawal. MLB ini menunggu restu dari kiai-kiai sepuh. Kita tunggu, kita akan sowan lagi, kalau sudah ada restu, akan kita laksanakan. Ada beberapa daerah sudah siap tempat dan akomodasi juga,” tegasnya.

Melalui diskusi publik diharapkan akan menampung aspirasi dari PCNU dan PWNU di masing-masing korwil mengenai sosok yang dianggap pantas menjadi Ketua Umum PBNU. 

Di Jawa Timur sendiri, sudah ada tiga nama yang dianggap memenuhi kriteria.

Inisialnya ada GK, KMA dan KRA. Nama-nama itu juga hadir dalam pertemuan di Kediri.

Menurut Mohammad Maftuh, wacana MLB NU muncul karena adanya pelanggaran kode etik dan hukum asasi yang dilakukan oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf selama masa kepemimpinannya.

Sementara Prof HM Nasir, yang pernah menjabat sebagai Menristekdikti dan Ketua LPTNU PBNU menegaskan setiap organisasi harus berjalan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART).

“NU diatur AD/RT. Kalau AD/RT tidak dipatuhi dengan baik yang muncul adalah konflik. Maka organisasi tidak bisa berjalan dengan baik, akhirnya berjalan sesuai like dis like,” jelasnya.

Selain Diskusi Publik juga digelar Bahtsul Masail yang dibahas hukum menggunakan Zakat, Infaq, Sodaqoh untuk Program Makan Bergizi Gratis dengan narasumber KH Rosikh dan KH Dimyati Muhammad.(dim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *