HuKrimUncategorized

Tjetjep Menyesalkan Aparat Yang Menyaksikan Pengeroyokan Membisu

SURABAYA – POROSNEWS.CO
Pengacara dan pegiat media sosial asal Kediri, Tjetjep M Yasien, korban pengeroyokan penagih hutang menyesalkan aparat kepolisian yang ada di lokasi kejadian tidak berupaya mencegah kasus yang menimpanya.

Diberitahukan sebelumnya, Tjetjep M Yasien menjadi korban pengeroyokan saat hendak berbuka puasa di rumah makan milik Proko di Kebraon Selatan, Surabaya, Senin (13/1/2025) malam.

Tjetjep menjelaskan, saat kejadian sebenarnya ada sejumlah anggota polisi di lokasi. Namun anggota tersebut tidak bereaksi saat melihat dirinya dikeroyok.

“Ada polisi di lokasi. Bukan untuk melindungi, tetapi hanya untuk menjadi saksi bisu kekerasan yang mencoreng keadilan,” ungkap Tjetjep M Yasien kepada awak media, Rabu (15/1/2025).

Diungkapkan, sejumlah anggota polisi itu hanya diam saat melihat dirinya dikeroyok para penagih hutang berbadan kekar.

“Mereka mematung. Sebuah pemandangan yang membuat siapa pun bertanya, dimana tanggung jawab aparat penegak hukum,” ungkapnya.

Diungkapkan Tjetjep, kejadian yang menimpanya bermula usai sholat berjamaah Maghrib di Masjid Roudhotul Falah dekat lokasi kejadian.

Selanjutkan berjalan santai menuju rumah makan sederhana milik Proko untuk berbuka puasa. Namun, momen damai itu berubah menjadi malam kelam yang membawa luka fisik dan batin mendalam.

Sekelompok penagih hutang datang mengamuk di rumah makan tersebut. Target mereka menagih hutang kartu kredit yang diduga milik pemilik rumah makan.

“Namun entah bagaimana, mereka salah sasaran. Saya yang tak tahu-menahu soal perkara itu, dituduh sebagai pengacara pemilik hutang,” jelasnya.

Kekeliruan ini berujung pada aksi brutal, pelaku menghujani dengan pukulan tanpa ampun. Pelaku tidak peduli ada anggota polisi yang berdiri tak jauh dari tempat kejadian.

Akibat kejadian itu, Tjetjep akhirnya roboh, tubuhnya lemas, wajahnya pucat, dan tak lama kemudian muntah-muntah. Saat melapor ke Polrestabes Surabaya, kondisinya semakin memburuk hingga pingsan.

Ambulans dikerahkan untuk membawanya ke Rumah Sakit Pelabuhan. Diagnosa sementara korban mengalami gegar otak ringan.

Sementara Azhar SM, salah satu putranya menuntut keadilan dan menyerukan agar kasus yang menimpa ayahnya diusut tuntas, agar hukum benar-benar berdiri tegak.(dim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *